Masih tentang putri salju, namun akhir-akhir ini aku lebih senang memanggilnya peri salju. Hehe, semoga saja ia tidak marah jika aku memanggilnya peri. Malam ini tiba-tiba aku ingin mendengar suaranya, seperti waktu itu ketika bulan bercerita jika ia adalah sosok yang penuh ceria, selalu bersemangat dalam menghadapi jalan hidupnya. Dan yang ku tahu ia begitu mudah membuat orang lain tersenyum. Entah siapa sebenarnya sosok itu, bayang indah yang selalu hadir ketika aku sendiri lalu diakhir malamku ia menjelma puisi yang begitu indah. Kau tahu putri salju? Kemarin pak Isa Alamsyah seorang pengasuh di komunitas bisa menulis mengomentari puisi itu, "penulisanmu bagus, bahasanya bagus penuturanmu juga oke" begitu kata beliau. Mungkin seperti itulah dahsyatnya rasa rindu, bila dituangkan dalam puisi ia bisa menyihir siapapun. Bahkah aku sendiri pun masih bertanya-tanya kenapa aku bisa merangkai kata-kata seperti itu?
Tentang puisi, kaupun menyukainya bukan? Aku masih ingat jika kau begitu suka dengan kumpulan puisi Tiya Setiawati, dulu kau sering menuliskannya dilangit-langit mayamu membuat setiap yang membacanya selalu berspekulasi. Termasuk aku, jika membaca setiap kata itu selalu menduga bahwa saat itu kau sedang merasakan kegundahan hati yang persis sama dengan bait-bait puisi yang kau kutip dari mbak Tiya Setiawati. Rasanya aku ingin kembali pada waktu itu, meski hanya dari jauh aku membacanya namun aku bisa mendapatkan sesuatu darimu, sesuatu yang membuat aku selalu bersemangat untuk menulis puisi.
Karena nyatanya aku tak bisa menulis puisi lagi ketika tiba-tiba kau menghilang, setiap malamku hanya berlalu dengan merenungi setiap kata yang harus kutilis, aku hanya terdiam memandangi satu kata itu. Apa karena kau kini sudah menjauh? Mungkin ini hanya perasaanku saja yang tak akan pernah terbukti. Karena dari dulu kita memang sama-sama terhalang oleh jarak yang sangat jauh. Kita sudah sangat mengerti tentang keadaan ini. Putri salju sungguh aku tak mengerti dengan setiap video yang kau unggah di langit mayamu, "tentang lagu memilih setia" kau hanya mengatakan bahwa kau sangat kagum dengan suara penyanyi muda Fatin sidqiya Lubis, juga tentang lagu jodoh pasti bertemu. Semua itu hanya membuat aku menerka dan menerka.
Aku pernah mengatakan jika aku menyerah dengan keadaan ini, aku menyerah pada rindu yang selalu mencibirku, aku menyerah pada pada setiap luka yang semakin membesar ketika aku memikirkanmu. Tapi ketika aku berusaha menjauh dan ingin mengenyahkanmu dalam memoriku bayang-bayang mu malah selalu hadir di setiap arah mataku memandang. Saat itu aku hanya berjalan dan terus berjalan berusaha mengosongkan pikiranku darimu dan meyakinkan diriku sendiri bahwa aku tak pernah mengenalmu. Tapi apa kau tahu apa yang terjadi selanjutnya? Aku tak pernah berhasil untuk melakukannya, karena sampai saat ini aku masih menulis tentangmu.
Ada apa sebenarnya di antara kita? Saat kita berhenti untuk saling menyapa, saat kita tidak lagi bertukar cerita, aku hanya diam mencoba meredam setiap pedih itu. Dan di penghujung malam aku hanya bisa memasrahkan semuanya, mengikhlaskan setiap rasa rindu dan memilih berjalan pada penantian yang indah. Menanti setiap keputusan-Nya, menanti takdir-Nya, dan mungkin di negeri hijau itu kita akan bertemu setelah melewati beberapa ujian dan sedikit cobaan.
Zagazig, 03/01/2014
0 komentar
Posting Komentar