We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Senin, 27 Januari 2014

Putri Salju #16


Beberapa hari ini, rembulan yang tersenyum ku acuhkan begitu saja, aku tahu ia pasti merasa kecewa karena tahun lalu sinarnya yang megah masih sempat kutulis dalam bait puisi. Tentang rembulan dan putri salju, rasanya begitu indah. Tapi sekarang sinar itu ranum tanpa ada yang melukisnya apalagi menuliskannya dalam bait-bait puisi penuh rindu. Maaf aku tak bermaksud mengacuhkanmu, tapi saat ini aku tak mungkin berbagi cerita tentangmu padanya. Seharusnya kaupun mengerti jika putri salju saat ini sedang berusaha mewujudkan setiap mimpinya yang selama ini selalu ia ceritakan. Doamu pasti akan membuatnya semakin tegar dan kuat. Jadi, kau pasti sudah mengerti bukan? Kenapa kemarin lalu aku mengajakmu untuk sama-sama berdoa untuknya.

Kau tak perlu merasa asing denganku, karena aku tetap aku yang dulu seperti saat kau bertepuk tangan melihatku membacakan puisi di depanmu. Saat purnama kau begitu indah, aku yakin putri saljupun tak akan melewatkan kesempatan yang jarang ini. Dibalik jendela kamarnya pasti ia juga menatapmu penuh rindu. Jika kau ada kesempatan cobalah ceritakan padanya kenapa sampai saat ini salju belum juga turun di kotanya. Kau pasti sudah tahu alasannya. Tidak usah ragu lagi, demi menjaga senyum sang putri salju ceritakanlah padanya semua yang kau tahu. Setelah itu aku berjanji aku akan menulis puisi lagi untukmu.

Putri salju, ini hanya sedikit cerita yang sebenarnya tak ingin ku ceritakan padamu. Tentang rembulan yang dulu pernah kita bincangkan bersama, dibawah langit yang sama namun jarak menjadi dinding abstrak yang tak bisa kita lihat. Seperti dirimu yang hanya bisa terlihat dalam bingkai niskala, gambarmu ada di sana dalam sebuah cermin yang begitu bersih dan bening. Di sana, ada sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya, keceriaanmu yang menjelma pelangi, senyummu yang membuat awan semakin teduh, dan syahdunya pohon akasia menanti salju yang tak kunjung turun. Semua lukisan itu tiba-tiba bergerak dan hidup, mengalir dalam rasa yang kupendam sendiri, terus bergerak dan semakin lincah menari-nari di sekelilingku. Aku sadar semua ini harus segera ku hentikan, karena hidup dalam imajinasi itu sungguh menyakitkan.

Tapi sungai nil nyata, ia ada setiap kali aku menceritakan tentang rindu yang tak bisa lagi ku bawa melangkah. Dan yang paling kusuka dari sungai nil adalah ketika riaknya yang membentuk gelombang kecil menari-nari tersentuh angin. Dalam tatapan mataku sungai nil seolah berkata"sepi itu tidak akan merantaimu selamanya, rindu akan berakhir dan cinta pasti akan bertemu dengan sosok yang dicintainya". Iya, aku percaya itu. Percaya pada takdir yang saat ini sedang ku jalani. Percaya pada setiap ketentuan yang sudah ditetapkan oleh tuhanku. Dan aku percaya Allah akan memberikan jalan untuk hamba-Nya ketia ia sudah tidak menemukan lagi jalan keluar. Mungkin tanggung jawabku saat ini adalah bagaimana caranya aku bisa mewujudkan semua mimpi yang sudah kutulis ini bisa indah pada akhirnya.

Atau mungkin lebih baik aku mengalah, dan kembali melangkah diatas jalan yang diterangi  oleh mentari di siang hari, dan ketika gelap rembulan bersedia menemaniku melewati malam yang panjang. Ah.. aku benci jika harus menarik kembali setiap kata yang sudah ku ucapkan. Karena sampai saat inipun aku masih mendengarkan setiap cerita putri salju yang diceritakan oleh rinduku sendiri. Namun sampai saat ini aku hanya berani menyebutnya dalam doa, berharap ia akan ada di masa depanku.  Mungkin saat itu cinta sudah tidak menjadi rahasia, dan rindu yang selama ini kusembunyikan ia akan berjalan sendiri menghampiri sang putri salju dan menceritakan setiap detiknya yang telah kulalui seorang diri di sini.

Zagazig, 23/01/2014

0 komentar

Posting Komentar