We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Senin, 02 Juni 2014

Putri Salju #25



Putri salju, malam ini aku merasa begitu rapuh, tiba-tiba ketakutan untuk menyusuri suaratan takdir  menutupi setiap jalan nafasku. Gelap, hitam, aku dihadapkan pada jalan buntu yang sepi. Aku benar-benar lupa bahwa apa yang aku jalani saat ini sudah ada yang mengaturnya. Seharusnya tidak perlu ada yang kutakuti, juga tidak perlu ada yang ku resahkan, tapi entahlah kali ini cinta seperti lupa untuk menegur segala kelengahan yang ada dalam diri. Aku terperosok dalam kekhawatiranku sendiri, aku tenggelam dalam kebodohanku yang semakin menjadi. Bodoh, karena aku merasa aku bisa membaca semua jalan hidupku. Padahal tidak ada satupun daun yang jatuh kecuali Allah sudah Menuliskannya. Saat ini aku ingin benar-benar berhenti bermimpi dan kembali pada tempatku yang semestinya. Aku sudah lelah berlari mengejar segala keajaiban yang kau lukiskan. Aku ingin tetap di sini dalam pelukan sungai Nil yang menenangkan.

Sejak dulu rindu itu sudah ku letakan pada setiap gugusan doa, itu yang bisa ku lakukan agar aku tidak salah ketika harus menyandarkan harapan. Tapi apa yang kurasa saat ini lebih dari sekedar keajaiban, aku lebih memilih untuk tetap tenggelam dalam rasa syahdu rindu yang menderu. Keajaiban yang belum pernah kurasakan sebelumnya, meski kadang sakit tapi aku tetap rela tenggelam dalam samudra rindu. Sampai Allah memperlihatkan keindahan itu, saat aku dan kau dipertemukan dalam takdir-Nya. Ya Allah.. ini doaku.. Apa mungkin malam inipun kau berdoa seperti doaku.

Tentang doa, sepertinya baru kemarin kita bercerita tentang doa, ia tidak hanya hebat tapi juga indah. Adanya mendekatkan yang jauh mekarkan cinta di antara dua hati yang malu. Malu, karena takut cinta yang tumbuh dalam hati akan menyaingi cinta untuk-Nya. Malu, karena rindu saat ini seharusnya tidak mekar apa lagi sampai harus berbunga lebat. Dan doa memang sebaik-baik tempat untuk menenangkan hati ketika jiwa melangkah menndekatimu lalu tiba-tiba berpuisi sendiri dalam  sepi.

Putri salju doa itu ternyata menghapus rasa khawatir yang terlalu, ketika aku terdiam sendiri menyusuri jalan ini dengan menanggung segenap mimpi tentangmu. Aku tahu Allah melihatku dan mendengar setiap jerit hati yang kupendam sendiri. Dalam diam hati ini selalu berbisik tentangmu. Mungkin karena aku hanya mengenalmu dari jauh, dengan doa aku menyapamu, dengan rindu aku melihatmu, karena itu rasanya tidak mungkin jika aku harus melupakan doa dan menanggalkan rindu yang selama ini kujaga. Rindu yang sudah terhampar seperti permadani hijau yang membuatku tentram meski harus terkurung lama didalamnya. Lalu darimu aku belajar untuk siapa sebenarnya rindu ini harus kulabuhkan? Waktu itu kau sempat berkata: "semoga kenal kita membuat kita dekat dengan-Nya" ini mungkin salah satu alasan yang kusembunyikan kenapa aku harus jatuh cinta.

Dan akhirnya perasaan ini juga yang mengajariku untuk tidak mengalah pada rasa takut atau tunduk pada rasa khawatir yang membuatku bimbang dalam melangkah. Allah akan memberikan yang terbaik selama kita berperasangka baik pada-Nya. Saat ini jalan ini mungkin akan selalu terasa sunyi, sampai takdir ini benar-benar bisa mewujudkan setiap gugusan mimpi yang selalu bersinar di permulaan malamku sampai garis merah fajar pagi kembali mengartikan tentang rindu yang selalu bergetar. Iya, karena rindu adalah kegoncangan hati untuk menemui yang dicintainya, dan kerinduan bergantung pada dalam cintanya. Seperti ini Al-Junaid menggambarkan tentang rindu. Rindu  yang bernafas di antara denyut cinta yang memannggil sebuah nama, hidup dan mekar seperti bunga-bunga musim semi yang dulu pernah kau tunjukan potretnya. Iya, seperti bunga lonceng salju atau bunga  Krokusse ungu yang sudah bergantung pada musim semi.

Putri salju, kota Giessen akan semakin mengagumimu, meski tahun ini salju tidak turun seindah tahun lalu tapi kota itu tetap menyimpulkan senyum menawan. Ia melirik kearahmu memandangi hijabmu yang selalu berkibar menambatkan rasa tenang dalam relung jiwanya yang sudah termakan usia. Ia selalu menunjukan wajah bahagianya, karena tidak perlu menunggu lama sosok yang membuatnya semakin berharga. Karena aku tahu kau mencintai kota itu, dan kota kecil itupun begitu mencintaimu. Jika kau sempat, ceritakanlah padanya tentang kekuatan doa. Karena doa bukan hanya sekedar rayuan pada tuhan yang membuahkan keajaiban. Bukan hanya sekedar kata yang akan membuat langitmu semakin terang. Bukan juga hanya sekedar ratapan ditengah malam yang membuat para malaikat menangis mendengarnya. Lebih dari itu doa adalah pusaka setiap muslim wasilah bagi mereka untuk bercengkrama langsung dengan tuhannya. Ini yang aku rasakan, ketika aku menemukan kekuatan setelah merenungi firmannya yang agung.

“Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kalian membuat kerusakan di bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harap. Sungguh rahmat Allah itu amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-A’raf: 55-56).

Zagazig, 02/06/2014

0 komentar

Posting Komentar