Ketika Umi Bertanya Tentangnya

Saat ini dan untuk seterusnya cinta untuk ibu akan terus hidup, seperti sungai nil yang selalu mengalir. Ia hanya akan berhenti ketika waktu lupa untuk berdetik, ketika malam lupa bahwa pagi telah lama menunggu. Malam ini aku hanya ingin mengatakan, bahwa aku mencintaimu dengan segenap jiwa, menyayangimu lekat dari muara hati yang paling dalam.  Merinduimu aku tak pernah bosan, meski harus meneteskan air mata. Tapi aku suka, aku bahagia dengan tangis ku. Kadang aku ingin menangis sepanjang malam, hanya untuk mengingatmu, dan ketika aku terkenang pada setiap salahku padamu aku semakin mengerti kenapa aku harus menangis.

Umi, aku lebih senang memanggilmu dengan nama ini. Setiap sesuatu yang kusembunyikan dari mu pasti umi bisa membacanya, padahal aku sudah berusaha menutupinya semampuku tapi umi selalu bisa membaca riak wajahku. Dan ketika aku terdiam di telfon, juga nada bicaraku yang langsung bisa kau tebak. Membuat aku semakin tahu bahwa umi manusia tehebat dalam hidupku.

Tapi umi, malam ini ada sesuatu yang sangat ingin aku ceritakan pada umi. Tentangnya yang kemarin selalu kau tanyakan, tentangnya yang ingin sekali kau lihat sosoknya. Mungkin aku terlalu lelah menahan rindu. Rasanya ingin menyerah saja dengan semua rasa yang masih kusimpan rapih dalam hati. Menyerah pada segala rindu, menyerah pada rasa cinta yang seharusnya saat ini tidak tumbuh. Maaf, telah membuat umi harus berpikir keras menerawang langit melukis sosok yang aku sendiripun belum pernah melihatnya. Bayangkan saja umi, saat ini ia sedang mengenakan jilbab putih, duduk di atas kursi di depan danau yang begitu indah.

Iya.. Karena tentangnya,  semuanya begitu indah. Bahkan terlalu indah jika dibandingkan dengan aku yang sekarang ini masih belum bisa membuat umi bahagia. Umi, ini semua tentang hatiku. Jika umi dekat mungkin umi akan memelukku, membelai rambutku dan membisikan nasihat indah seperti dulu ketika nenek harus pergi. Mungkin sekarang saatnya aku harus berhenti berharap, meski aku tahu aku tak akan mampu. Dan selalu kalah ketika aku mulai mencoba. Tapi dengan semua ini, sekarang aku sudah tahu, umi. Bagaimana rasanya jatuh cinta itu.

Umi, sekarang umi sudah tahu siapa sosok itu. Tapi semua pertanyaan umi masih belum bisa aku jawab. Dan setiap aku diam umi selalu memberi harapan. Bahwa betapapun jauhnya, jodoh pasti bertemu. Mungkin memang harus seperti ini jalannya, dan pertanyaan umi akan terjawab ketika harapan yang masih berwujud do'a telah menjelma didepan mata. Ya Rabb, berikanlah kami pasangan yang terbaik dari sisi-Mu, pasangan yang juga menjadi sahabat kami dalam urusan agama, dunia dan akhirat.

Zagazig, 22/012/2013. Ketika seluruh anak di dunia mengungkapkan cinta mereka untuk ibu tercinta. Semoga saat ini pun, umi selalu dalam keadaan sehat wal afiyat.