We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Sabtu, 25 Mei 2013

Mengenang Kembali Dua Kemenangan Besar



 Rekan Masizig, ramadhan kembali menembus zaman,  menyapa setiap muslim di seluruh penjuru dunia, dengan rahmatnya, berkahnya, dan magfirahnya.  Senyum ceria penuh bahagia akan selalu terlukis disetiap wajah yang merindukannya, karena ia yakin ketika ramadhan tiba pintu surga akan dibuka, dan pintu neraka akan ditutup rapat, lalu syaiton akan menangis disetiap harinya, karena sepanjang bulan yang penuh ampunan itu mereka terantai dan dibelenggu dalam penjara neraka. Mereka orang-orang yang hatinya penuh rindu pada bulan ramadhan, sangat yakin ketika ramadhan tiba, segala kegundahan dan keresahan mereka akan cinta dan kasih sayang robnya akan segera sirna. Karena ramadhan tiba dengan segala anugrahnya yang tak pernah bisa kita duga dan kita sangka. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang selalu merindukan bulan ramadhan.

Rekan Masizig, ramadhan kali ini berbeda dengan ramadhan tahun-tahun sebelumnya yang pernah kita lewati. Waktu telah membawanya pada suasana yg berbeda. Dan perubahan adalah sunatullah yang niscaya akan terjadi.  Rekan Masizig kami bersyukur karena ramadahan kali ini kami segenap pengurus DPD PPMI Zagazig periode 15 masa bakti 2010-2011 masih bisa menemani  Masizig, masih bisa mamberikan sedikit sumbangsih untuk bisa berkereasi atau hanya sekedar menyumbangkan tenaga untuk rekan-rekan Masizig semua. Masih bisa memaknai bahwa ramadhan adalah bulan yang didalamnya semua umat islam dianjurkan untuk melakukan produktifitas dan aktivitas yang lebaih baik lagi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Kenapa demikian? Coba kita buka kembali sejarah perjalanan nabi kita Muhammad SAW  dan para sahabatnya. Apa yang mereka lakukan ketika bulan ramadhan datang ketengah-tengah mereka? Justru dibulan yang agung inilah mereka banyak menorehkan sejarah.

Seperti Perang Badar Al-Kubra yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua hijriyah. Perang ini terjadi di gurun pasir yang melibatkan 314 muslimin melawan 1.000-an orang kafir dari Mekkah. Peperangan ini adalah salah tonggak penting dalam sejarah Islam, karena sejak itulah umat Islam memulai era peperangan secara fisik, yang tentunya membutuhkan kemampuan yang lebih berat. Kalau mentalitas mereka seperti umat Islam zaman sekarang yang hobi tidur siang di bulan Ramadhan, tentunya sulit memenangkan peperangan. Lalu peristiwa fathu Mekkah, dibebaskan juga pada bulan Ramadhan pada tahun kedelapan hijriyah. Rasulullah SAW menyiapkan tidak kurang dari 10.000 pasukan lengkap dengan senjata yang berjalan dari Madinah dan mengepung kota Mekkah.
Mekkah menyerah tanpa syarat, namun semua diampuni dan dibebaskan. Selain itu masih banyak lagi peristiwa-peristiwa besar yang terjadi dibulan ramadhan. Setahun berikutnya, peristiwa perang Tabuk juga terjadi di bulan Ramadhan. Perang Tabuk terjadi saat musim paceklik, tapi di sisi lain buah-buahan sudah mulai masak, sehingga sebagian kaum muslimin harus menghadapi tarikan duniawi yang sangat berat. Rasulullah memobilisasi sendiri perang. Kaum muslimin berlomba lomba menafkahkan hartanya. Kedatangan pasukan Islam di Tabuk temyata memunculkan ketakutan luar biasa di kalangan pasukan Romawi. Mereka lari berpencar dan tidak berani melakukan serangan terhadap kaum muslimin.  Demikian juga pertama kali Islam menaklukkan Spanyol di bawah pimpinan Thariq bin Ziad dan Musa bin Nushair, juga terjadi di bulan Ramadhan tahun 92 hijriyah. dan sekian banyak kerja keras yang lain, terjadi di bulan Ramadhan. 

Rekan-rekan masizig, di ramadhan tahun lalu mungkin kita pernah berazam untuk melakukan yang terbaik lagi di bulan ramadhan tahun ini. Kita merasa menyesal dan bersedih karena ramadhan tahun lalu kita masih banyak meninggalkan amalan-amalan yang dianjurkan oleh nabi kita. Dan sekaranglah saatnya kita untuk membuktikan dan merealisasikan azam kita yang terpendam selama setahun lamanya. Buktikan bahwa kita mampu melakukan aktivitas dan produktifitas yang baik diramadhan kali ini untuk kita persembahkan kepada sang kholiq sebagai bekal di akhirat nanti.
Walaupun mungkin suasana revolusi di Mesir masih begitu terasa ditengah-tengah kita, tapi semoga itu semua tidak membuat kita lengah dan malas untuk melakukan aktvitas yang positiv.

Rekan masizig, pada bulan ramadhan juga kami mengawali kinerja kami di DPD. Walaupun waktu itu kami belum resmi menjadi seorang pengurus, namun semangat ramadhan yang mengalir ditubuh kami, manuntun kami bahwa kami harus bergerak dan berbuat. Karena dibulan ini semua amalan akan dilipat gandakan pahalanya. Lalu satu tahun berlalu banyak sekali peristiwa yang kita alami disini. Begitu juga DPD kita, perubahan yang sedikit demi sedikit terlukis ditubuh DPD mengharuskan kami untuk bekerja lebih keras lagi. Diperiode ini juga mungkin di DPD kita memiliki seorang anggota mahasiswi yang kuliah diuniversitas Zagazig, fakultas kedokteran. Lalu perubahan lainnya diperiode kami juga dihadapkan pada sebuah peristiwa besar yaitu mencetusnya revolusi Mesir yang diawali pada tanggal 25 januari 2011, mau tidak mau proses evakuasi harus kita lakukan. Dan tercatat pada tanggal 8 februari 2011 hampir seluruh rekan masizig meninggalkan zagazig, 66 orang dievakuasi dan yang menetap hanya sekitar 15 orang.

Setelah itu masa-masa transisi harus kita lewati penuh dengan kehati-hatian karena pada masa ini kriminalitas kerap terjadi, hampir satu bulan lebih zagazig yang biasanya ramai dengan aktivitas mahasiswa berubah menjadi seperti kota mati, sepi sunyi seolah tak berpenghuni. Mesjid-mesjidpun yang biasanya ramai oleh mahasiswa asing asal Indonesia dan Malaysia berubah menjadi sepi. Dan titik kefakuman dari setiap kegiatan mulai terasa bukan hanya di Zagazig tapi diseluruh elemen masisir.  Semua pristiwa ini tak bisa kita elakan karena jalannya bukan kita yang mengatur.

Rekan masizig, kalau kita perhatikan perubahan lainnya. Bahwa ramadhan kali ini datang bertepatan dengan bulan agustus. Dan diramadhan kali ini juga kita akan melihat perisritiwa yang jarang kita saksikan, yaitu peristiwa yang akan jatuh pada tanggal 17 ramadahan dan 17 agustus. Dua peristiwa ini bisa kita gambarkan sebagai dua kemenangan besar bagi umat islam khususnya kita warga negara Indonesia. 17 bagi bangsa Indonesia menjadi angka sangat istimewa, sebab pada tanggal itu, bulan Agustus, tahun 1945, merupakan titik cerah bagi jutaan jiwa se-nusantara. Bung Karno sebagai proklamator menentukan tanggal 17 Agustus, bukan sebelum atau sesudahnya. Meski diculik dan diancam, Bung Karno berkeras hanya akan membacakan teks proklamasi pada tanggal 17. Mengapa? Perdebatan dalam menentukan angka 17 ternyata tidak saja menyangkut masa (timing), namun juga mempertimbangkan makna teologis, numorologis hingga mistis.

Kalau kita membaca kembali sejarah kemerdekaan bangsa kita,  jauh-jauh hari ternyata presiden pertama kita bapak Ir. Sukarno sudah merencanakannya dengan matang. Berikut mungkin kita bisa menyimak perkataan beliau menjelang detik-detik kemerdekaan.
"Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17,”ujar Bung Karno kepada para pemuda yang memaksanya cepat-cepat memproklamirkan republik Indonesia.
“Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, tanggal 16?" tanya Sukarni, seorang pemuda yang menginginkan kemerdekaan secepatnya.
"Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci.
Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur'an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia,"jawab Bung Karno yang insinyur teknik sipil dari ITB itu.

Rekan masizig, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kemerdekaan bangsa kita ternyata terjadi pada bulan ramadhan. Inilah mungkin alasan mengapa penulis mengatakan dibulan ramadhan kali ini kita akan mengenang kembali dua peristiwa besar. Yaitu dua kemenangan besar yang diraih oleh umat islam khususnya di Indonesia. Kemengan besar pertama Tanggal 17 ramadhan kita akan mengenang bahwa pada tanggal inilah al-qur'an diturunkan kepada nabi kita Muhammad SAW, lalu kemenangan yang kedua bertepatan dengan tanggal 17 agustus bangsa kita merdeka setelah hampir 350 tahun lamanya berada dibawah penjajahan.
Rekan masizig semoga tulisan ringan ini bisa mengingatkan kita kembali kepada peristiwa-peristiwa besar yang pernah digapai oleh umat islam, dan yang terpenting diramadhan kali ini kita bisa lebih baik lagi dibandingkan ramadhan tahun-tahun yang lalu. Wallahu a'lam.

Zagazig/21/07/011



Nb: Tulisan yang tidak sempat terbit di Muara ketika menjabat ketua DPD PPMI Zagazig.

0 komentar

Posting Komentar