Tengah malam aku terbangun dalam kebisingannya, tak ada yang bising sebenarnya, hanya ada suara jangkrik dan katak disawah, sebuah instrumen alam yang tak pernah kubayangkan sebelumnya waktu di indonesia. ternyata di Mesirpun ada suara jangkrik dan katak, mungkin kedengarannya aneh mesir yang hampir 70% gurun pasir, ada pemandangan perkampungan seperti di indonesia. awalnya pun aku tak percaya kalau dimesir ada sawah dan perkebunan tapi setelah aku menyaksikan sendiri ketidak percayaankupun hilang seketika. bisa kusimpulkan kalau pertanian Mesir memiliki banyak perbedaan dengan di Indonesia masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.Mesir negara yang memiliki empat musim, musim panas musim dingin, musim semi, dan musim gugur.juga negara yang tidak pernah kekurangan air, karena hampir seluruh pelosok mesir dilintasi dan di aliri oleh sungai nil, sungai terpanjang di Afrika. Dari kelebihan itulah Mesir bisa menghasilkan berbagai jenis hasil pertanian, musim panas biasanya para petani mesir khususnya di zagazig mereka menanam padi, ketika musim dingin mereka menanam gandum. hasil buah-buahan pun setiap musim pasti berbeda, musim panas identik dengan anggur, musim dingin dengan aneka buah jeruk dan strauberi. "kok nyambung kesitu si, hehehe" nggak apalah apa yang dilihat oleh mata itu yang aku tulis, tapi malam ini aku memang nggak bisa tidur, tidak tahu secara tiba-tiba aku ingat dengan ibuku. ibu yang sudah aku tinggalkan hampir empat tahun. bagai mana rupa wajah ibuku sekarang apakah masih seperti dulu?, ketika mengantar pemberangkatanku dibandara sukarno hatta dengan berlinangan air mata, atau mungkin guratan usia tua sudah terlihat jelas dipipinya."ya Allah aku rindu bunda, panjangkanlah usianya agar aku bisa terus berbakti kepadanya" bisiku dalam hati. aku memaksakan diri untuk berdiri dibalkon walaupun udara terasa dingin, melihat bintang-bintang dan bulan sedikit mengurangi rasa rinduku, karena wajah bunda bisa kullihat dalam pantulan cahaya bulan malam itu.ia tersenyum padaku mengusap wajahku melalui semilir angin malam yang menyapaku. memeluku dalam kehangatan sinar bulan yang terang baenderang menyinari flatku, bunda, aku ingin mencium tanganmu lagi, bersimpuh dikakimu lagi, mencium keningmu lagi ketika bunda sedang risau soal ayah.. dan sekarang siapa yang akan mendengar keluhan hatimu lagi, siapa yang akan menemanimu lagi ketika bunda sedang bersusah hati, dan membutuhkan seorang teman. "bunda, maafkan aku yang menyia-nyiakan waktu disini" malam ini aku hanya bisa melihatmu dari jauh berharap untuk bisa menjangkaumu tapi jarak dan waktu tak berpihak padaku, aku rindu padamu bunda, sangat, sangat rindu, malam ini aku seperti kehilangan arah karena sudah lama tidak mendengar suaramu, aku seperti kehilangan kasih sayang karena sudah lama tak mendengar nasihatmu, malam inipun aku seakan kehilangan cintamu karena sudah lama engkau tak memarahiku lagi, tapi aku yakin dalam tahajjudmu engkau selalu mendoakanku, dalam doamu engkau selalu menyebut namaku. malam inipun aku hanya bisa memberikan sajak rindu seorang anak, untuk ibunya.
Bunda, yang mengenalkan aku cinta
Bunda jualah yang memberi aku cinta
Bunda yang mengenalkan aku rindu
Bunda jualah yang membuat aku rindu
Sayang bunda tak akan pernah hilang selamanya
Cinta bunda akan abadi sepanjang masa
Ucapan bunda adalah hikmah yang nyata
Dan nasihat bunda adalah petunjuk jalan ketika gelap menutup mata
Disini aku merindu bunda
Terikat sepi dalam lukisan wajah bunda
Bunda tidak pernah meminta
Tapi bunda selalu berkorban sekalipun dengan nyawa
Tidak ada kata terindah selain doa untuk bunda
Tidak ada lagu terindah selain nyanyian nina bobo bunda
I Love You Full bunda.
0 komentar
Posting Komentar