We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Minggu, 21 April 2013

Sajak Yang Tertunda




Aku merasakan itu, rindu masih mengalir mengikuti gerak nadiku.
Resah tentangnya taburkan gundah di selasar hati yang terluka oleh rindu.
Jika kau mendengar sedu sedan biola yang mengalun meretas syahdu.
Bacalah setiap puisi yang kutulis maka kau akan mendapatkan dirimu ada di situ.
Setiap bait itu adalah kamu, sajak musim semi itu juga tentangmu.
Aku ada di setiap bayangmu yang terbawa senja, tataplah sinarnya yang berwarna jingga, maka puisi itu akan selalu ada seperti musim dingin yang membawa salju.
Langit kita mungkin berbeda, tapi rindu tak mengenal tempat dan waktu.
Ia ada dan terasa, menepis jarak meruntuhkan lelah yang tersirat di tembok pemisah antara timur dan barat, dan ketika itu rindu masih saling menunggu.

Ditepi jalan ini, setiap ruasnya masih menanyakan tentang sosok anggun bergaun putih, padahal hanya satu kali aku bercerita tentang kisah itu.
Jejak yang ku tinggalkan mampu merubah musim semi menjadi bisu. Menyingkirkan mentari, menutup cahayanya yang turun perlahan, saat itu mendung menyapa hatiku yang tak lagi biru. Mungkin sepi adalah jalanku, berteman sunyi dengan langitku yang bertabur debu. Karena aku tak akan mampu mencarimu, melangkah pergi adalah jalan terbaik untuk lupa, bahwa aku dan kamu pernah bercerita tentang msuim semi, tentang bunga-bunga kecil yang mulai mekar penuh rasa malu. Tapi langit tahu bahwa aku tak benar-benar pergi meninggalkanmu. Karena sampai saat ini aku masih memikirkanmu. Aku hanya mengalah pada takdir, berharap semua ini adalah mimpi dan ketika ku terbangun cerita tentangmu hanya untaian puisi yang kuambil dari rupa yang tak pernah kulihat, sosok anggun yang pernah kupanggil dengan nama bidadari bergaun putih, sebening embun pagi, seputih salju yang selalu kau lihat ditepi jendela kamarmu. Ini tentang Jatuh Cinta, kata sahabat: "pertama-tama ialah soal mengikat hati, dan perlahan-lahan dengan kesabaran, kita berlatih melepaskan.
Mencintaimu, biarlah menjadi rahasia paling khusyuk dalam sujudku".

Kampung permai, 15/04/013


0 komentar

Posting Komentar