Ramadhan El-Syirbuny
Karena, “Doa adalah ibadah” ini
adalah sebuah potongan hadits Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebuah
hadits yang sangat indah dan sarat makna yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
Tirmizi, Ibnu Majah, Ahmad, dan An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu. Dan
dishahihkan oleh syaikh Al-Albani.
Kemudian Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan dengan
membaca sebuah ayat “Berdo'alah
kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina". [Ghafir : 60].
Pernahkah kita merenungkan, bahwa
do’a mendidik kita untuk menjadi sosok yang tawadhu’, rendah hati dan tidak
sombong. Merendahkan diri dihadapan Allah karena kita hanyalah hambanya yang
lemah tanpa segenap pertolongannya. Juga mendidik kita tawadhu’ didahadapan
manusia, namun harus diingat, rendah hati di sini bukan berarti kita lemah dan
meminta belas kasihan dihadapan para manusia.
Do’a juga membentuk karakter
setiap orang, menjadikannya sosok yang berakhlakul karimah dan hidup dalam
kemuliaan. Meninggalkannya adalah bentuk
kesombongan dan mengingkari setiap nikmat yang diberikan oleh Allah Shubhanahu
wata’ala. Sebagaimana yang termaktub dalam ayat diatas; “Berdo'alah kepadaKu,
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina
dina". [Ghafir : 60].
Itulah mengapa doa menjadi bagian
dari sebuah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, seperti yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu beliau berkata bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
" Tidak ada sesuatu yang
paling mulia di sisi Allah daripada doa". [Sunan At-Timidzi, bab Do'a
12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do'a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362].
Dalam setiap do’a yang terucap
akan memantulkan energy yang positif dan memberikan ketenangan ruhiyah taupun
fisik, baik untuk orang yang mendoakan ataupun bagi orang yang dido’akan.
Bahkan, ketika kita mendengarkan
lantunannya saja jiwa dan hati kita merasa begitu tentram. Sering kita melihat
dan mendengar bagaimana orang Mesir
begitu mudah untuk mendo’akan orang lain yang telah membantunya walaupun dengan
hal yang sangat kecil, ketika kita membantu mengangkat barang bawaannya, secara
spontan mereka akan berujar “semoga Allah membalas kebaikanmu, dan mempermudah
segala urusanmu”. Ketika dalam sebuah tramco (angkutan) lalu kita
mempersilahkan bangku kita pada orang yang lebih membutuhkan, tanpa diminta
orang itu akan berucap “semoga Allah selalu mencukupimu dan selalu menjagamu”.
Ketika kita bersedekah walaupun dengan uang yang tidak seberapa nilainya, orang
itu akan mendoakan kita dengan do’a yang sangat luar biasa “semoga Allah
merubah keadaanmu, dan memberikan keberhasilan untukmu”.
Shubhanallah, disini kita akan
melihat bahwa Islam adalah agama yang indah, yang mendidik umatnya untuk saling
menghormati dan saling memuliakan. Ini adalah bukti bahwa risalah yang
disampaikn oleh nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihu wasallam tidak terbatas
hanya untuk orang-orang yang bermukim di Jazirah arab. Tapi Islam datang untuk
seluruh manusia di penjuru dunia, menyempurnakan akhlak, meredam segala strata
dan perbedaan, karena dalam Islam tidak ada orang yang lebih mulia, kecuali
mereka yang bertaqwa. “Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa diantara kamu". [Al-Hujurat : 13]. Islam juga hadir dengan mempersaudarakan
mereka yang tidak saling mengenal atas landasan iman dan tauhid, seperti
persaudaraan indah antara dua golongan, Muhajirin dan Anshar.
Berdoalah, karena dalam doa ada
kekuatan yang begitu dahsyat, ada kebaikan yang menolak segala keburukan, ada
rahmat Allah yang akan selalu menaungi hidup kita, Seperti yang disabdakan oleh
Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wasallam. ““Barang siapa diantara kalian telah
dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan
tidaklah Allah diminta sesuatu yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada
diminta kekuatan.” Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum
terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR. At-Tirmidzi V/552 no.3548, dari
Ibnu Umar radhiyallahu anhuma. dihasankan oleh syaikh Al-Albani).
Wallahu a’lam.
Zagazig, 3/November/2012
0 komentar
Posting Komentar