We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Gegap Gempita, Ramadhan ku {14}

Tarawih ke 14, Zagazig, 1/08/012

Tarawih kemarin aku masih melewati distrik As-salam, seperti diceritakan diawal, kawasan As-salam adalah sebuah kawasan di Zagazig yang dipenuhi oleh mahasiswa Malaysia dan Indonesia, walaupun akhir-akhir ini banyak mahasiswa Indonesia yang tinggal di As-salam pindah ke kawasan MTA (mau’af Tanta adim) dan Syiba, jika ditanya kenapa mahasiswa Indonesia banyak yang pindah dari As-salam ke tempat yang bisa dibilang agak terpelosok seperti Syiba? Aku kira jawabannya tidak cukup karena orang-orang Mesir di As-salam semakin menaikan taraf harga rumah. Ada sebuah permasalahan yang tidak sederhana disini yang harus di kaji oleh kedua belah pihak antara Mahasiswa Indonesia dan Malaysia. Tidak cukup hanya dengan melontarkan sebuah asumsi buta tanpa ada landasan yang jelas. Ups, lupa. Dalam tulisan ini aku tidak akan membahas masalah Mahasiswa Indonesia dan Malaysia di As-salam.
Suasana didalam masjid Ar-rahman menjelang ashar

Aku hanya ingin menuliskan pengalamanku shalat tarawih dimasid Ar-rahman. Masjid Ar-rahman adalah sebuah masjid yang terletak di ujung distrik As-salam, tepat dijalan masuk menuju kawasan Syiba. Berdekatan dengan imarah farmacy (rumah mahasiswi Malaysia) dan imarah tinggi atau imarah lif (rumah mahasiswi Malaysia), tapi orang Malaysia ada juga yang menyebutnya dengan imarah Arina mungkin karena diimarah itu tinggal seorang mahasiswi asal Indonesia yang bernama Arina satu-satunya mahasiswi asal Indonesia yang kuliah difakultas kedokteran universitas Zagazig. Masjid ini juga berdekatan dengan Imarah Lazuardi café, sebenarnya aku sudah lama mengetahui keberadaan masjid ini, tapi jarang sekali aku shalat disana. Baru setelah aku aktif di Lazuardi café aku sering shalat dimasjid yang namanya mirip dengan masjid dipondok pesantrenku dulu yaitu masjid Ar-rahman.
Pintu masjid Ar-rahman
pemandangan masjid Ar-rahman ketika ashar

Sebagian kawan-kawanku banyak yang beranggapan bahwa shalat tarawih di masjid ini sangat lama, sempat berpikir dua kali juga ketika aku memutuskan untuk shalat tarawih dimasjid ini. Tapi karena keingin tahuan ku akhirnya aku berangkat menuju masjid yang pertama kalinya aku tempati untuk shalat tarawih, dan mungkin ini juga kesempatan terkahirku untuk shalat tarawih dimasjid Ar-rahman Zagazig. namun setelah shalat dimasjid ini aku berani menyimpulkan bahwa shalat tarawih dimasjid ini tidak terlalu lama, sama seperti di masjid Riyadhul Jannah hanya sekitar 40 menit saja.

Mungkin karena masjid ini terletak disudut paling ujung  As-salam jadi jarang mahasiswa Indonesia dan Malaysia yang shalat tarawih dimasjid ini, semalam saja hanya ada satu shaf, rata-rata orang tua. Tapi yang jadi imam adalah seorang pemuda yang hafal Al-qur’an, meskipun shalat tarawihnya dalam keadaan gelap karena lampu didalam masjid semua dipadamkan. Tapi sang Imam masih bisa melantunkan Al-qur’an dengan panjang dan merdu. Inilah masjid Ar-rahman masjid yang selalu terlihat sepi karena ketika shalat biasapun kadang jamaahnya tidak sampai satu shaf, masjid yang juga dikelilingi oleh sawah dan perkebunan ini baru akan ramai ketika musim kuliah sudah mulai, karena ada sebagian mahasiswa Mesir universitas Zagazig yang berpaham salafi menjadikan masjid ini salah satu basis mereka.

Dimasjid ini juga aku berkenalan dengan seorang merbot yang bernama ‘amu Salman, seorang bapak tua yang gemuk yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani, namun karena sawah dan rumahnya dekat dengan masjid Ar-rahman, jadi dia juga merangkap muadzin dimasjid ini. Tapi ketika musim kuliah tiba, biasanya mahasiswa-mahasiswa Mesir yang berperan menghidupkan masjid itu.
Masjid Ar-rahman dari dalam
Perpustakaan masjid Ar-rahman
Suasana dalam masjid Ar-rahman


0 komentar

Posting Komentar