We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Minggu, 22 Juli 2012

Gegap Gempita, Ramadhan ku {2}

Tarawih kedua, 20/07/012

Tarawih keduaku terasa lebih bersemangat, walau bayang ramadhan tahun lalu masih memberikan sisa  kenangan yang tak bisa ku lupakan. Meski berulang kali aku mencoba untuk menghapusnya, namun  tetap kisah yang sudah terukir dalam relung hati itu tak bisa aku lenyapkan. Ah.. lemahnya diriku padahal kata-kata lupa itu sudah berulang kali aku lapalkan dalam diri, agar kenangan yang sudah mencokol keras itu bisa aku cabut sampai keakar-akarnya. Seorang Novelis kebangsaan Czechnya yang bernama Milan Kundera pernah mengatakan “Perjuangan melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa” berbeda denganku, bagiku “perjuangan melawan kenangan adalah perjuangan melawan lupa”.

“Aku seperti orang dungu yang tidak pernah mengerti cinta, dan hanya orang bodohlah yang menyia-nyiakan waktunya untuk mengerti akan cinta” mungkin kata-kata seorang pujangga ini mampu menggambarkan tentang keadaanku. Aku memang bodoh terjebak pada sebuah situasi yang seharusnya tidak aku hampiri, dan sekarang semuanya menyalahkanku. Terima kasih kenangan, karena telah menjadikan ku seorang terdakwa “pencuri dan perampok cinta” padahal jika sang jaksa penuntut umum tahu bagai mana kisah itu, dia tidak akan memfonisku bersalah. Dan tidak akan memasukan ku pada penjara kesedihan yang hanya aku sendiri yang bisa merasakannya. Mungkin program ku untuk melakukan kegiatan shalat tarawih keliling Zagazig mampu membantuku untuk menuliskan kata lupa dalam benaku.
Imam  masjid Al-ikhlash membaca Al-qur'an setelah shalat tarawih

Dan kali ini masjid yang menjadi tujuanku adalah masjid Al-ikhlas yang berada di Mahattah, sebenarnya bukan itu nama masjidnya. Masjid ini dinamakan Al-ikhlas hanya julukan dari teman-teman saja yang sering shalat tarawih disana. Masjid ini juga salah satu masjid favorit teman-teman Indonesia yang  berada di Zagaig, karena imamnya ketika shalat tarawih tidak membaca ayat-ayat yang panjang, dan sang imam juga memiliki suara yang lembut yang enak didengar, itulah sebabnya kenapa dinamakan Al-ihklas karena mereka yang salat dimasjid ini akan merasakan keihklasan yang luar biasa ketika melaksanakan shalat tarawih. ( berarti kalau shalat dimasjid yang imamnya membaca ayat-ayat yang panjang shalat tarawihnya kurang ikhlash :D )

Aku perhatikan masjid yang bersebelahan dengan gereja ini tidak hanya menjadi favorit teman-teman Indonesia, namun orang-orang Mesir juga banyak yang melaksanakan shalat tarawih dimasjid ini. Selesai shalat tarawih aku lihat jama’ah dimasjid ini begitu penuh sesak, bahkan ada yang sampai shalat diluar diberanda dan emperan masjid. Sepertinya jama’ahnya juga tidak hanya berasal dari daerah setempat, buktinya setelah shalat tarawih banyak jama’ah yang langsung menuju ke mobilnya yang mereka parkirkan tepat didepan masjid. Kebanyakan yang mengendarai mobil adalah mereka yang shalat tarawihnya bersama keluarga mereka. Melihat suasana seperti itu khayalanku pun langsung tertuju kekampung halaman, ketika aku, nenek, dan beberapa sepupuku melaksanakan shalat tarawih bersama-sama dimushala samping rumah kami. Ah… aku benar-benar rindu masa itu.

Gegap gempita ramadhanku, belum ada karya yang tercipta dibulan ini. Walaupun sudah aku programkan dibulan ramadhan kali ini aku harus bisa menulis sekitar 30 puisi pengabdian untuk ilahi, atau beberapa cerpen islami. Alhamdulillah, sampai saat ini ramadhanku kujalani dengan indah meski tanpa ibu, tanpa ayah, tanpa adik-adiku, tanpa mereka yang selalu kurindu. Dan tanpa nenek, karena ramadhan kemarin ternyata ramadhan terakhir untuk nenek. (Ya Allah ampunilah segala dosa-dosa nenekku, lapangkanlah kuburnya, dan terimalah segala amal ibadahnya). Dan esok, masjid mana lagikah yang akan aku sandangi? Semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepadaku, kepada orang tuaku, kepada adik-adiku, kepada guru-guruku, dan kepada para sahabatku. Sehingga kami semua bisa menjalani ramadhan kali ini sesuai dengan tuntunan Rasulalla SAW.
Pemandangan masjid Al-ikhlas dari luar




0 komentar

Posting Komentar