Zagazig, 25/07/012
Nek, ramadhan sekarang sudah masuk hari ke enam. Semoga nenek dialam sana selalu mendapatkan kucuran rahmat dari Allah SWT. Nek, aku sangat ingin tahu nenek sedang apa disana, mungkin keingin tahuan ku ini adalah sikapku yang sangat kekanak-kanakan. Tapi rasa rinduku pada nenek membuat aku ingin kembali pada masa dulu, ketika nenek begitu memanjakanku dibandingkan dengan cucu nenek yang lain. Sikap nenek ini yang membuat adik-adik ku menaruh iri padaku. Masih sangat jelas dalam ingatanku, tahun tiga di madrasah aku masih belum diperbolehkan oleh nenek untuk puasa sampai maghrib, ketika pulang sekolah nenek selalu menyiapkan nasi lengkap dengan lauk pauknya, dan es campur kesukaanku. Kadang aku menolak untuk berbuka dan meminta agar aku diizinkan puasa sampai maghrib, tapi nenek tetap menolak, dengan alasan badanku masih lemah. Setiap adzan dzuhur ketika itu pula nenek menyuruhku untuk berbuka.
Dari situ aku sadar, betapa nenek sangat menyayangi ku. Nek, aku ingin kembali pada masa-masa itu lagi. Makan masakan nenek ketika sahur, dan makan bubur kacang hijau buatan nenek ketika berbuka. Makan tape ketan buatan nenek atau rempeyek yang sering nenek buat menjelang idul fitri. Tahukah nenek, kalau para tetangga pun sangat menyukai tape dan rempeyak buatan nenek, mereka bilang rasanya berbeda dengan buatan mereka. Ah.. aku benar-benar merindukan semua itu.
Nek, melupakan seseorang yang pernah singgah dalam hati kita memang sangat sulit. Mungkin, itulah sebabnya mengapa sebagian orang-orang yang ketika dihadapkan pada situasi yang seperti ini memilih untuk mengakhiri hidupnya, karena kenangan itu begitu indah untuk mereka lupakan. Dan luka yang menimbulkan sakit yang sangat dalam itu membuat mereka hilang keseimbangan dan melupakan Allah, dzat yang selalu membulak balikan hati manusia. Alhamdulillah Allah masih memberikan cintanya untukku, ketika suasana hati ini sudah tidak bisa di kontrol, dengan berdzikir menyebut namanya semuanya kembali damai dan tentram.
Kemarin salah satu sepupuku menanyakan kabarku, dan bertanya tentang tulisan-tulisan indah yang selalu ku posting di facebook. "kenapa tulisan-tulisan aa gak pernah lagi keliatan di face book? aa kenapa?" Ah... rasanya aku ingin sekali memberitaukan mereka bahwa aku sedang kehilangan inspirasiku, sosok indah yang selalu menghadirkan puisi ketika mengingatnya. Tapi aku tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya kepada mereka, karena sebagai kakak, aku ingin menjadi panutan terbaik mereka. Dan tentang keadaanku, biarlah hanya aku saja yang mengetahuinya.
Nek, aku akan berusaha untuk menulis kembali, demi adik-adiku ku dan demi diriku sendiri. "Ya Allah ampunilah segala dosa-dosa neneku, lapangkanlah kuburnya, dan terimalah segala amal ibadahnya".
Zagazig, 20/07/012
Nek, ramadhan sekarang sudah masuk hari ke enam. Semoga nenek dialam sana selalu mendapatkan kucuran rahmat dari Allah SWT. Nek, aku sangat ingin tahu nenek sedang apa disana, mungkin keingin tahuan ku ini adalah sikapku yang sangat kekanak-kanakan. Tapi rasa rinduku pada nenek membuat aku ingin kembali pada masa dulu, ketika nenek begitu memanjakanku dibandingkan dengan cucu nenek yang lain. Sikap nenek ini yang membuat adik-adik ku menaruh iri padaku. Masih sangat jelas dalam ingatanku, tahun tiga di madrasah aku masih belum diperbolehkan oleh nenek untuk puasa sampai maghrib, ketika pulang sekolah nenek selalu menyiapkan nasi lengkap dengan lauk pauknya, dan es campur kesukaanku. Kadang aku menolak untuk berbuka dan meminta agar aku diizinkan puasa sampai maghrib, tapi nenek tetap menolak, dengan alasan badanku masih lemah. Setiap adzan dzuhur ketika itu pula nenek menyuruhku untuk berbuka.
Dari situ aku sadar, betapa nenek sangat menyayangi ku. Nek, aku ingin kembali pada masa-masa itu lagi. Makan masakan nenek ketika sahur, dan makan bubur kacang hijau buatan nenek ketika berbuka. Makan tape ketan buatan nenek atau rempeyek yang sering nenek buat menjelang idul fitri. Tahukah nenek, kalau para tetangga pun sangat menyukai tape dan rempeyak buatan nenek, mereka bilang rasanya berbeda dengan buatan mereka. Ah.. aku benar-benar merindukan semua itu.
Nek, melupakan seseorang yang pernah singgah dalam hati kita memang sangat sulit. Mungkin, itulah sebabnya mengapa sebagian orang-orang yang ketika dihadapkan pada situasi yang seperti ini memilih untuk mengakhiri hidupnya, karena kenangan itu begitu indah untuk mereka lupakan. Dan luka yang menimbulkan sakit yang sangat dalam itu membuat mereka hilang keseimbangan dan melupakan Allah, dzat yang selalu membulak balikan hati manusia. Alhamdulillah Allah masih memberikan cintanya untukku, ketika suasana hati ini sudah tidak bisa di kontrol, dengan berdzikir menyebut namanya semuanya kembali damai dan tentram.
Kemarin salah satu sepupuku menanyakan kabarku, dan bertanya tentang tulisan-tulisan indah yang selalu ku posting di facebook. "kenapa tulisan-tulisan aa gak pernah lagi keliatan di face book? aa kenapa?" Ah... rasanya aku ingin sekali memberitaukan mereka bahwa aku sedang kehilangan inspirasiku, sosok indah yang selalu menghadirkan puisi ketika mengingatnya. Tapi aku tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya kepada mereka, karena sebagai kakak, aku ingin menjadi panutan terbaik mereka. Dan tentang keadaanku, biarlah hanya aku saja yang mengetahuinya.
Nek, aku akan berusaha untuk menulis kembali, demi adik-adiku ku dan demi diriku sendiri. "Ya Allah ampunilah segala dosa-dosa neneku, lapangkanlah kuburnya, dan terimalah segala amal ibadahnya".
Zagazig, 20/07/012
Nek, Apa kabar? Ramadhan sudah memasuki hari ke 4, semoga Allah melimpahkan rahmatnya untuk nenek. Karena dibulan ini Allah membuka pintu surganya dan menutup pintu nerakanya. Allah juga membelenggu Syetan sampai waktu yang sudah ditentukan. Nek, maaf jika aku tidak bisa menjadi cucumu yang baik. Aku merasa telah menyakiti seseorang, menghancurkkan harapannya, dan membuatnya menangis. Perasaan ini juga yang dulu pernah aku rasakan, dan luka itu kenapa tidak juga mengering? Dulu, aku berharap dengan meminta ibu untuk mencarikan bidadari untuku bisa menyembuhkan luka ku. Tapi ternyata tidak. Nek, aku malah semakin terjerumus dan tidak bisa keluar dari rasa nyeri itu. Dan sekarang semuanya semakin rumit.
Nek, semoga dengan setiap do'a yang aku kirim untukmu, nenek bisa mengerti betapa aku sangat merindumu, betapa aku sangat mencintamu. Aku ingin menjadi seperti cucumu yang dulu, ketika keceriaan selalu menghiasi hari-hariku, dan bahagia selalu ada disetiap sudut hidupku, meski harus meneteskan air mata, karena ketika aku meneleponmu hanya sepatah dua patah kata yang aku dengar. Setelah itu nenek langsung menangis dan menyuruhku untuk pulang. Nek, maafkan aku karena aku menyisakan kerinduan yang begitu dalam untukmu, kerinduan yang engkau pendam hingga akhir hayatmu. Aku, memang cucumu yang tidak tahu bagai mana untuk berbakti.
Nek, tahukah engkau? Jika yang merinduimu bukan hanya aku saja, kemarin aku sempat bertukar kabar dengan salah satu sepupuku di Indonesia. Si Opa, nenek pasti tahu kan? Dia bercerita sudah dua kali bermimpi kalau nenek hidup kembali, dia bertanya tentang arti mimpi itu kepadaku. "mungkinkah nenek bisa hidup kembali?" keluhnya padaku. Mendengar penuturannya rasa sedih dan haru langsung menjalari perasaanku. Dia juga mengatakan bahwa dia sangat merasa kasihan ke nenek, dari mulai sakit sampai menjelang ajal nenek selalu memanggil namaku. Namun aku tidak pernah ada disampingmu sampai malaikat maut menjemputmu. Nek, aku hanya bisa menangis mendengar penuturannya. Sungguh, aku sangat merasa bersalah.
Nek, akupun berharap jika Allah menghendaki, aku pun ingin nenek hidup kembali, sampai aku bisa mencium tanganmu, memelukmu, dan bersimpuh dikakimu. Tapi aku takut Allah marah kepadaku karena menentang takdirnya. Nek, maafkan aku, maafkan aku, karena aku tidak bisa memenuhi harapanmu. Ya Allah ampunilah segala dosa-dosa neneku, lapangkanlah kuburnya, dan terimalah segala amal ibadahnya.
0 komentar
Posting Komentar