We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Sabtu, 04 Februari 2012

edisi 3 Risalah Rindu

Apa kabar adik-adiku? Hari ini langit terang, matahari pun menyibakan sinarnya setelah membaca catatan-catatan kecil kalian. Sebuah catatan yang kalian tulis dengan senyum yang terpancar dari mata bening kalian. Ada keindahan disetiap huruf yang kalian gores membuat akupun tersenyum ketika membacanya, dan perlahan aku sadar waktu telah membuat kalian dewasa. Teruslah tulis apa yang kalian rasakan hingga tangan kalian lelah, karena suatu hari nanti tulisan itu akan terkumpul menjadi sebuah cerita. Cerita yang mengikuti alur waktu, dan detiknya selalu kalian tunggu karena kalian sendirilah tokoh utama dalam cerita itu. Namun dalam lajunya sang waktu kalian akan menemukan banyak cerita, lalu perlahan kalian akan bisa membandingkan bahwa cerita yang paling indah adalah cerita tentang bunda.

Adik-adiku, jika suatu hari nanti langit gelap dan bumi enggan untuk kalian pijak. “pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, lari dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya” (QS: abasa 34-36) dan kalian sendiri termangu dalam sepi bercampur takut dihantui oleh beribu pertanyaan “apakah amalanku waktu didunia bisa diterima?” itulah hari ketika cerita yang kalian tulis akan dipetanggung jawabkkan. Tidak ada yang bisa menghindar karena tidak ada lagi dusta, semuanya sudah terangkum “didalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, ditangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. (QS: Abasa 13-16) dan sebelum aku tenggelam aku ingin mengajak kalian untuk bersama-sama berbakti, mencaintai dan mengasihi ayah ibu kita. Menulis cerita dengan petuah-petuah mereka, berdialog dengan cinta dan kasih sayang mereka, hingga akhir cerita yang kita tulis berujung pada indahnya tempat yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam benak manusia yaitu Surga tempat bagi mereka orang-orang yang beriman dan berbakti pada orang tua.

Adik-adiku, ketika kita bercerita tentang “berbakti kepada orang tua” maka kita akan menemukan tiga tokoh utama dalam dalam cerita itu, pertama seorang anak yang diperankan oleh kita sendiri, dan yang lainnya adalah dua tokoh yang paling penting yaitu ibu dan ayah kita. Karena mereka berdualah yang akan menjadi objek dalam cerita kita, mereka yang akan menjadi sumber inspirasi dalam setiap langkah kita dimanapun kita berada. Seperti sekarang aku menulis karena aku sayang pada mereka dan juga sayang pada kalian semua. Allah SWT berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (Luqman: 14) diayat yang lain Allah SWT juga berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya dengan menyapihnya adalah tiga puluh bulan….” (Al-Ahqaf: 15):
Adik-adiku tersayang, perhatikan ayat-ayat diatas yang begitu indah, dua ayat yang mulia ini berisikan perintah dan mengabarkan kepada kita bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban bagi setiap muslim, sebuah peraturan dan undang-undang yang sudah dibakukan dalam agam kita. Barang siapa yang melanggarnya niscaya Allah akan mengumpulkan orang tersebut kedalam golongan orang-orang yang akan mendapatkan siksanya baik didunia maupun diakhirat. Bahkan Allah SWT, menyandingkan perintah berbakti ini dengan perintah beribadah kepadanya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Seperti yang dijelaskan dalam ayat alqur’an surat an-nisa ayat 36,
“Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatupun serta berbuatbaiklah kepada kedua orang tua.“

Adik-adiku sesibuk apappun kalian sempatkanlah untuk membaca alqur’an karena didalamnya kalian akan menemukan banyak kisah indah, tentang para nabi yang berbakti pada orang tua mereka, tentang orang-orang sholeh yang berbakti kepada ibu bapak meraka. Maka ikutilah jalan mereka yang penuh dengan chaya, hingga kalianpun bisa menjadi pewaris sifat-sifat luhur mereka. Masih ingatkah kalian dengan cerita perjalanan nabi agung kita, sosok yang sangat sayang kepada orang tuanya meski sejak umur enam tahun ia sudah menjadi seorang yatim piatu. Dialah Muhammad sosok yang harus kalian jadikan idola serta ikutilah setiap sunahnya. Dulu, ketika malam ditemani gerimis yang manja, ayah pernah bercerita tentang nabi ‘Isa bin Maryam ‘alaihi salam bahwa nabi ‘Isa adalah seorang nabi yang tidak memiliki ayah namun ia sangat berbakti kepada ibundanya. Rasa cintanya kepada sang ibu ia tuturkan dalam sebuah doa. Dan doa itu telah tersirat dan abadi didalam al qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dia (‘Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Alloh, Dia memberiku Kitab (Injil), dan Dia menjadikan aku seorang Nabi dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku untuk (melaksanakan) Sholat, dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada Ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. (QS. Maryam: 30- 32).

Lalu malam berikutnya ayah bercerita tentang nabi Ibrahim Alaihi salam, ditengah-tengah kegelisahannya melihat kaumnya yang berbuat kesyirikan, ia semakin merasa sedih karena ayahnya sendiri yang bernama Azzar adalah pembuat berhala yang paling tersohor pada waktu itu, namun nabi Ibrahim ‘alaihi salam adalah seorang nabi dan rosul ulul azmi yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa, Allah pun mengabadikan doanya didalam alqur’an:
“Wahai Rabb- ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan Sholat, wahai Rabb kami perkenankanlah do’aku. Wahai Rabb kami, ampunilah aku dan kedua ibu- bapakku, dan semua orang yang beriman pada hari diadakannya perhitungan (hari Kiamat)”. (QS. Ibrahim: 40- 41).
Diayat yang lain Allah pun mengabadikan doa nabi Ibrahim yang ia khusukan untuk ayahnya :
“Dan ampunilah bapakku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan”. (QS. Asy- Syu’araa: 86- 87).

Aku senang karena ayah tidak pernah bosan bercerita kepadaku tentang para nabi yang sangat berbakti kepada orang tua mereka, lalu malam selanjutnya ayah pun bercerita tentang nabi Nuh ‘alaihi salam seorang nabi yang dikaruniai umur yang sangat panjang 950 tahun, bahkan tentang umur Nabi nuh Alaihi salam Allah SWT menceritakan kepada nabi Muhammad SAW didalam alqur’an QS, al ankabut ayat 14 "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun" aku tenggelam dalam cerita ayah ketika ia mengatakan bahwa nabi Nuh ‘alaihi salam dalam mengemban misinya selama 600 tahun hanya 80 orang yang beriman dan mendengar seruannya. Bahkan istrinya dan salah satu anaknya yang bernama Kan’an tidak beriman kepadanya. Aku semakin terhanyut dalam arus cerita ayah yang membuat mataku tidak bisa terpejam ketika ayah becerita tentang Taupan yang menerjang dan membinasakan kaum nabi Nuh ‘alaihi salam. Lalu melanjutkan kembali dakwahnya selama 350 tahun hingga Allah mengutus malaikat maut dan memberi kabar bahwa ia akan mencabut nyawanya. Dari matanya aku bisa melihat bahwa ayah sedang menahan lelah namun ayah tetap melanjutkan ceritanya. Hingga diakhir ceritanya ia mengatakan bahwa nabi Nuh adalah sosok nabi yang berbakti kepada orang tuanya, Allah SWT pun mengabadikan doa nabi Nuh untuk kedua orang tuanya didalam al qu’an QS, Nuh ayat 28
“Ya Rabb ku, Ampunilah aku, Ibu- Bapakku, dan Siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki- laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang- orang zhalim itu selain kehancuran”

Adik-adiku, mungkin kalian pernah mendengar cerita tentng nabi Yahya ‘alaihi salam yang senantiasa berbakti kepada orang tuanya. Seorang nabi yang terlahir di Palestina, ketika musim semi mulai menyapa, bumi tampak semakin menghijau dan langit semakin terang. Bulan dengan cahayanya menembus puncak-puncak pohon dan kebun. Bunga-bunga mawar dan jeruk semakin berkembang dan wanginya tersebar ke udara. Dan burung- burung yang sedang berterbangan tampak bernyanyi dan melantunkan lagu-lagu kegembiraan di tengah-tengah suasana yang ceria dan penuh keindahan. Kelahiran nabi Yahya adalah sebuah mu’jizat bagi ayahnya nabi Zakariya ‘alaihi salam, beliau lahir ketika nabi Zakariya sudah berusia lanjut dan sudah menampakan kekecewaan bahwa ia tidak akan mendapatkan keturunan. Namun berkat doanya yang tulus akhirnya Allah memberikan keturunan kepadanya. Allah menggambarkan dalam al qur’an betapa nabi Yahya ‘alaihi salam senantiasa berbakti kepada orang tuanya.
“Dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong bukan (pula) orang yang durhaka. Dan kesejahteraan bagi dirinya, pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali”. (QS. Maryam: 14- 15).

Adik-adiku tercinta, aku yakin kalian masih ingat dengan kisah seorang Nabi yang bisa berbicara dengan Hewan-hewan dan bisa mendengar bisikan semut dan, dialah nabi Sulaiman bin Daud ‘alaihima salam. Seorang nabi dan raja yang terkenal sangat bijaksana, yang dianugrahi sebuah kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahnya. Allah menceritakan didalam alqur’an bahwa nabi Sulaiman ‘alaihi salam adalah sosok nabi yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Didalam alqur’an surat an-naml ayat 19 Allah SWT mengabadikan doanya.
“..Dan dia berdo’a, “Ya Rabb- ku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat- Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kedua orang tuaku, dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat- Mu ke dalam golongan hamba- hamba- Mu yang Shalih”. (QS. An- naml: 19).
Adik-adiku tersayang, ayat-ayat diatas menunjukan bahwa berbakti kepada orang tua adalah sifat yang mulia yang dimiliki para nabi. Seluruh nabi berbakti kepada orang tua mereka, dan ini menunjukan bahwa berbakti kepada orang tua adalah syariat umum. Allah SWT berfirman didalan al qur’an surat Al- Israa’: ayat 23- 24. “Dan Rabb- mu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah (beribadah) selain Dia, dan hendaklah berbuat baik kepada Ibu –Bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua- duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan, “Ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ROBBI-RHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO –Wahai Rabb- ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”. (QS. Al- Israa’: 23- 24).

Adik-adiku yang selalu kucintai, semoga kalian tidak bosan dengan catatan-catatan yang selalu kukirimkan untuk kalian. Aku hanya ingin menjalankan kewajibanku sebagai seorang kakak, seorang kakak yang berusaha mencintai dan menyayangi adik-adiknya. Mengingatkan supaya kita bisa saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Meski wajah tidak bisa saling menatap karena jarak yang jauh. Namun rasa rindu selalu menyuruhku untuk menyapa kalian melalui sebuah tulisan berharap kalian bisa membacanya sambil melepas lelah ketika senja mulai menyatu dengan gelap.
Adik-adiku bersahabatlah dengan waktu dimanapun dan kapanpun, jangan jadikan waktu sebagai musuh kalian karena ketika kalian lengah waktu tidak akan memenggal kalian dia akan memperingatkan kalian untuk selalu mengisinya dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Percayalah kepada orang bijak yang mengatakan “waktu adalah kehidupan” jika kalian percaya maka langkah kalian akan semakin tertuju. Salam rindu selalu untuk ayah dan ibu dan untuk kalian adik-adiku. Semoga kita bisa menjadi anak-anak yang berbakti dan bisa mengangkat derajat orang tua kita baik didunia maupun diakhirat kelak. Sebagai mana hadits rosulallah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, bahwa nabi SAW bersabda:
“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan ibu bapaknya”
Wallahu a’lam bishowab.

Cairo 04/02/012

0 komentar

Posting Komentar