
waktu itu aku merasa malu
bertanya kepada ibu kutundukan wajahku
tapi wajah bijak itu mengerti keadaanku
walau ku tutup wajahku ibu tetap bisa membaca hatiku
malam datang rasa itu tetap membelenggu
aku bertanya kepada ibu tentang resahku
ternyata itu rindu yang tak bisa kutepiskan dari hariku
kali ini gundah menjadi sahabatku
bertanya tentang rindu kepada sang waktu
jarak jauh tapi wajah itu selalu mengganggu
apakah ini cinta yang pernah diceritakan oleh ibu
masa mengikatku dalam janji yang tak menentu
aku terkapar dalam dimensi masa lalu
ketika bayangan itu membuat aku malu
sekarang aku sendiri dalam imajinasiku
berpisah dari ibu tempat segala jawabku
terlilit harapan yang menderu
berteriak lantang apakah cinta itu akan ada dalam genggamanku
apakah awan akan menungguku
walau teduh tak pernah aku minta untuk menaungiku
apakah cinta akan ada disetiap rasa yang bisu
ketika mulut terkunci oleh malu
hati dipenuhi oleh tetesan-tetesan rindu yang membiru
namun tetap untuk bicara aku tak mampu
sampai kapanpun cinta itu akan selalu dalam sanubariku
walau sekarang aku masih malu untuk katakan itu
hingga siksa cinta semakin erat memeluku
suara rindu masih terus mengitariku
dalam diam aku terpaku menanti sang waktu
antarkan ku menuju cinta sejatiku
bertanya kepada ibu kutundukan wajahku
tapi wajah bijak itu mengerti keadaanku
walau ku tutup wajahku ibu tetap bisa membaca hatiku
malam datang rasa itu tetap membelenggu
aku bertanya kepada ibu tentang resahku
ternyata itu rindu yang tak bisa kutepiskan dari hariku
kali ini gundah menjadi sahabatku
bertanya tentang rindu kepada sang waktu
jarak jauh tapi wajah itu selalu mengganggu
apakah ini cinta yang pernah diceritakan oleh ibu
masa mengikatku dalam janji yang tak menentu
aku terkapar dalam dimensi masa lalu
ketika bayangan itu membuat aku malu
sekarang aku sendiri dalam imajinasiku
berpisah dari ibu tempat segala jawabku
terlilit harapan yang menderu
berteriak lantang apakah cinta itu akan ada dalam genggamanku
apakah awan akan menungguku
walau teduh tak pernah aku minta untuk menaungiku
apakah cinta akan ada disetiap rasa yang bisu
ketika mulut terkunci oleh malu
hati dipenuhi oleh tetesan-tetesan rindu yang membiru
namun tetap untuk bicara aku tak mampu
sampai kapanpun cinta itu akan selalu dalam sanubariku
walau sekarang aku masih malu untuk katakan itu
hingga siksa cinta semakin erat memeluku
suara rindu masih terus mengitariku
dalam diam aku terpaku menanti sang waktu
antarkan ku menuju cinta sejatiku
0 komentar
Posting Komentar