
sezaman masa itu pernah memupuk rasa
akhirnya perlahan-lahan aku bisa mengenal cinta
dari mereka aku temukan beribu kata-kata
hingga akhirnya bisa kurangkai menjadi alunan doa
tapi sekarang aku sendiri dalam fatamorgana berharap tuk temukan kembali rindu yang membara
ketika bidadari selalu datang menyapa
masa itu aku sama seperti mereka
disampingku ada kupu-kupu indah dengan warna
tebar pesona hingga akupun terpedaya
bila malam datang puisi itu akan selalu ada
tercipta dari satu naluri yang dulu pernah dirantai cinta
aku bahagia dengan apa yang kurasa
karena senyum itu selalu kutemukan disana
merayu setiap saat ketika aku melihatnya
kini aku terpisah jauh oleh benua
terhampar dihadapanku lautan dan samudra
terbentang di belakangku gurun pasir afrika
tak ada jalan kembali, semuanya tertutup oleh waktu yang berbeda
disini kutemukan dunia yang penuh makna
mengikatku dalam aturan yang penuh cahaya
aku terbawa oleh aliran nil yang menyatu dengan sahara
malamku terjaga diterangi indahnya seribu menara
berucap syukur dari setiap nikmat yang melekat dijiwa
air mata tak bisa ungkapkan kata dan rasa
akupun bisu, terpaku oleh masa lalu yang hina
ketika hari-hari ku selalu berteman dosa
disini mataku terbuka merenungi diri dari setiap tanya
kini ku tahu pada siapa ku harus katakan cinta
0 komentar
Posting Komentar