We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Jumat, 04 Mei 2012

Sayap Yang Patah

padahal dia tidak mengerti dengan pertanyaan yang
dilontarkannya. "kemana puisi-puisimu yang dulu membuat langit
tersnyum, bumi tetap tertawa riang, dan malam cemburu karena
keindahannya tak pernah kau hiraukan?" iya.
seperti orang yang melontarkan pertanyaan itu, sosok itupun
tidak mengerti kenapa dulu ia begitu pandai merangkai
kata-kata.baginya kata adalah sahabat sejatinya, kekasih yang
paling setia karena setiap keindahan itu terdetik dalam hatinya
maka kata-kata akan selalu ada untuk membantu mengungkapnya.
melukiskannya dalam sebuah kanvas temaram senja yang membuatnya
tersenyum seorang diri dalam balutan warna jingganya. tapi kali
ini ia seperti orang yang baru bangun dari mati suri. bahkan
lebih dari itu. ingatannya tentang puisi tiba-tiba pudar. ia
hanya diam menatap lekat sebuah lembaran yang bertuliskan
gubahan kata, yang menurut sahabatnya itu sangat indah dengan
judul besar tertulis dengan huruf kavital diatasnya "CERITA
TENTANG PEREMPUAN" namun sosok itu tetap bungkam mencari
dirinya. bahkan ia juga tidak sadar bahwa puisi itu ia juga yang
menulisnya.

"bisa kah kau jelaskan bagaimana dulu aku menulisnya?".
"kawan! ini adalah pertanyaan gila. apakah kau tidak sadar kalau
puisi ini hasil dari gubahan hatimu? kemana dirimu yang dulu
kawan?. sahabatku yang memiliki ribuan ambisi dan impian, dulu
kau berencana akan menerbitkan sebuah buku dan menulis
novel.namun jika kau terus seperti ini semua ambisi dan impianmu
akan meninggalkanmu".
tapi sosok itu masih tetap diam, perkataan orang yang ada
didekatnya seperti tak dihiraukannya. hanya hatinya yang terus
menggerayanginya dengan bisikan yang semakin kuat bercokol dalam
benaknya. tapi ia enggan mengatakannya karena jika orang yang
didekatnya tahu, pasti ia akan terluka mendengarnya.

"aku sudah bosan dengan sebuah puisi. biarlah aku mencari jalan
yang lain untuk bisa tetap menjadi diriku". orang yang ada
didekatnya tidak tahu bahwa puisi sendirilah yang telah membunuh
inspirasinya, dan mengahancurkannya. baginya sudah tidak mungkin
menemukan bintang inspirasi lagi. bila bintang inspirasi itu
mati maka puisi itupun akan mati mengikuti langkah bintang itu.

"puisi itu bukan miliku, tapi milik inspirasinya yang sudah
pergi jauh meninggalkanku"
"kawan apapun yang menimpa dirimu saat ini. aku yakin kau bisa
seperti apa yang kau impikan.aku dengar setelah kau meninggalkan
puisimu, kau sudah menciptakan empat buah lagu. dari dulu aku
memang selalu iri padamu, dalam diammu kau selalu membuat
sesuatu yang baru. dan itulah salah satu yang aku suka darimu
kawan". orang yang ada dikekatnya masih berusaha meyakinkannya.

tapi tidak lama setelah itu ia pun berlalu meninggalkan sosok
yang dari tadi terdiam dan terus membelakanginya. orang itu
tidak sadar bahwa sosok yang dari tadi tidak menghiraukannya itu
sudah mengambil selembar kertas dan sebuah pena, dalam heningnya
ia sudah mulai menuliskan sesuatu.

"sahabat,puisi yang kau tanyakan masih mengirama seperti sebuah
instrumen yang dulu kita dengarkan.
dibalik rahasia aku menyimpannya dalam peti luka, lalu biarkan
aku sendiri yang merasakan.
dan dalam dekapan malam, rembulan masih bercerita bahwa cinta
hadir tak direncanakan.
ketika kabut Musim semi masih menghalangi pandangan.
aku teringat akan sebuah argumen yang kau ucapkan.
bahwa setiap yang indah belum tentu menakjubkan".

lalu pena itupun terjatuh, dengan bercak warna merah pekat
disetiap ujungnya. dan tetesannya semakin lama semakin
menggenang, kedua tangannya pun ikut terkulai. tapi hanya tangan
kirinya yang berlumuran darah. dengan badannya yang semakin
lemah, lalu ambruk diatas sebuah meja. esoknya sebilah pisau
ditemukan dilaci meja yang masih penuh dengan noda darah yang
masih belum dibersihkan. orang yang kemarin berdiri dibelakang
sosok diam itu tidak menyangka jika orang yang sangat dikenalnya
itu bisa melakukan hal yang sangat konyol."Bunuh Diri" padahal
ia tahu bagaimana kepribadian sahabatnya itu.

disebuah makam yang masih basah, seseorang masih berdiri menatap
nisan bertuliskan nama orang yang sangat dikenalnya. matanya
masih berkaca-kaca, menyesali kenapa ketika sahabatnya
menunjukan gejala yang tidak baik ia tidak menyadarinya, malah
ia pergi meninggalkannya dengan sebuah kesedihan sahabatnya yang tak pernah ia tunjukan, karena sahabatnya hanya terdiam dan
selalu terdiam.

namun tiba-tiba lamunannya buyar seketika, dibelakangnya tiga
ekor anjing hitam menyalak dan menggonggong kearahnya dengan
wajah garang dan mulut yang berlumuran air liur. orang itu tidak
tahu apa yang harus dilakukannya. karena bergerak sedikit
anjing-anjing besar itu pasti akan menerkamnya. tapi sayang
orang itu terjatuh diatas makam sahabatnya dan benar saja
anjing-anjing liar dan terlihat lapar itu langsung menyerang
kearahnya, dan....

"astaghfirullah..." dengan wajah dan tubuhnya yang masih basah
dengan keringat ia berusaha mengumpulkan sisa-sisa
kesadarannya.lalu ia pun berlari kearah kamar yang bersebelahan
dengan kamarnya. dilihatnya seseorang masih tertidur pulas
terbungkus oleh selimut tebal. dengan bibirnya yang masih
menyunggingkan senyum.

"Alhamdulillah.., ternyata ini hanya mimpi" perlahan ia sudah
bisa mengatur kembali nafasnya. dilihatnya jam masih menunjukan
pukul 3:30 dini hari. orang itu tidak memilih untuk melanjutkan
tidurnya tapi ia mengambil air wudhu, untuk melaksanakan shalat
tahajjud.

Cairo 13/03/012
(ketika kuintip sahabatku bersujud dimalam yang mulaimenghembuskan hawa dinginnya)

0 komentar

Posting Komentar