We Are With You

We Are With You
The help of Allah is always near

RELEIVE GAZA'S ORPHANS

RELEIVE GAZA'S ORPHANS
Mari kita bantu saudara kita!

Karyaku

Karyaku
Ya Allah Semoga Bisa Diterbitkan

Followers

Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Senin, 29 Maret 2010

Karena Mereka Adalah Generasi Penerus

Para santri pon-pes Manahijussadat sedang bekerja bakti
Banyak hal kadang tak bisa kita pahami dengan kasat mata, tapi setelah kita renungkan ternyata itu malah sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kita, sekarang ataupun dimasa yang akan datang. kesalahan kita adalah memandang sesuatu hanya dari satu sisi, tidak universal. seperti perjalanan kiprah pondok pesantren yang mengalami fase-fase perubahan disetiap marhalah atau periode, dari zaman manual hingga zaman internet pesantren bisa mengkondsisikan keadaan itu. Namun seiring dengan majunya zaman dan arus kehidupan yang semakin bebas, mampukah pesantren menciptakan generasi-generasi unggul seperti dulu? yang sekaliber dengan Kyai Haji Ahmad Dahlan seorang tokoh pendiri organisasi Muhamadiyyah yang didirikan pada tanggal 18 november 1912 dan juga seorang pahlawan nasional, Hadratusy Syaikh Kyai Haji Hasyim Asy'arie seorang tokoh pendiri organisasi massa islam yang terbesar diindonesia, NU (nahdhotul Ulama), yang juga seorang pahlawan nasional. saya yakin jawabannya pasti pesantren bisa menciptakannya.

Jikalau kita flash back kembali file-file masa lalu ketika ceramah khutbatul wada' bapak pimpinan pondok pesantren sering menceritakan bagaimana dahulu seorang santri yang tidak tahu apa-apa berubah menjadi seorang alim yang  sangat tafaquh fiddin, selain dari faktor sang santri sendiri yang memiliki rasa tamak dalam ilmu serta keinginannya yang kuat dalam menuntut ilmu, faktor dari orang tua pun mendukung. Dulu seorang ibu menitipkan anaknya kepada seorang kiayi selain memberikan bekal untuk anaknya tapi ia juga memberikan sebatang rotan kepada kiyai tersebut, ''Pak ini bekal untuk anak saya menuntut ilmu mungkin suatu hari anak saya akan membutuhkannya, dan ini rotan untuk menghuklum anak saya jikalau suatu hari nanti ia tidak taat sama pak kiayi atau malas dalam menuntut ilmu pukulah ia dengan rotan ini''. inilah sepenggal cerita usang yang sangat menarik kalau kita kaji kembali.

Cobalah anda bertanya kepada diri anda sendiri para lulusan pesantren, kenapa dulu waktu kita masih menjadi santri dipesantren, kita sering ditegur, diingatkan bahkan dihukum ketika kita lalai atau melakukan kesalahan tidak lain jawabannya karena kita adalah seorang santri, generasi penerus yang akan menjadi panutan masyarakat, tempat bertanya masyarakat tentang ilmu agama dan ilmu yang lainnya. Tidak mungkin orang yang akan menjadi panutan masyarakat akan dibiarkan saja ketika dia berbuat salah. Dan untuk kawan-kawan yang masih dipesantren jangan pernah mengeluh tentang beratnya pelajaran dipesantren atau berbagai jenis sangsi dan hukuman dipesantren, karena dilembaga pendidikan manapun pasti memberlakukan sistem seperti itu. sebab itu adalah bagian dari disiplin hidup yang harus diterapkan kepada santri atau murid. kesalahan sekecil apapun layak mendapatkan hukuman, apalagi yang melakukan kesalahan itu seorang santri, sang genenarasi penerus. Wallahu a'lam.

0 komentar

Posting Komentar