Kisah Dalam Gambar Slideshow: Rama’s trip from القاهرة, مصر to 3 cities جدة, مكة المكرمة and الزقازيق was created by TripAdvisor. See another مصر slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.
Selasa, 24 Desember 2013
Ketika Umi Bertanya Tentangnya #2
Label:
Cinta Dalam Doa
Ternyata umi masih saja berkutat dengan rasa penasarannya. Mungkin memang semua ibu akan seperti itu ketika sesuatu yang dipikirkannya belum juga terlihat dengan kedua matanya. Apalagi ini mengenai hal penting tentang anaknya. Aku jadi terpikir, pasti ibu sang putri salju juga akan memikirkan hal yang sama dengan apa yang dipikirkan oleh umi ku sekarang ini. Semua pertanyaan-pertanyaan itu, mungkin sama dengan pertanyaan yang umi selalu lontarkan adaku. Tapi tetap, setiap umi menanyakan siapa sosok putri salju itu, jawaban itu selalu datang begitu saja. Dan berakhir dengan jawaban terindah. Iya, karena tentang putri salju semuanya selalu indah.
"Jika ia memang sosok indah, seperti yang kamu katakan, keindahan itu juga pasti ada padamu. Karena Allah tidak akan menukar sesuatu yang sudah ia tetapkan" ini kata-kata umi yang masih aku simpan dalam hati ketika jum'at kemarin aku menelponnya. Dan
aku pikir memang ada benarnya apa yang dikatakan umi. Karena Allah juga sudah menegaskan bahwa "Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik". (Qs. An Nur:26). Aku yakin dengan semua itu, tapi apa artinya rasa minder yang selalu ada didalam hati ketika tiba-tiba bayang putri bergaun putih itu berkelebat di depan mata. Tentang rasa minder ini, umi juga sudah tahu. Ah.. Rasanya sudah terlalu jauh.
"Giessen, Gieben, Frankfurt, di mana itu?" Tanya umi suatu hari dalam smsnya. Aku tahu umi sangat terkejut ketika aku jawab ketiga kota itu berada di Jerman. Yang umi tahu tentang Jerman hanya Berlin, dan sepertinya aku juga tidak akan tahu jika aku tidak mendengar ceritanya dari putri salju. Lalu semua cerita itu pun dimulai, umi banyak bertanya tentang sosok bergaun putih itu. Dan ketika sampai pada pertanyaan "di mana pertama kali kamu mengenalnya?" tiba-tiba aku malu untuk menjawab jika pertama kali aku mengenalnya di jejaring sosial. Tapi itulah umi ia tetap menyemangatiku dan menghiburku ketika ia tahu aku sedikit gugup ketika menjawabnya.
Mungkin aku bisa menjawab jika umi bertanya tentang Kairo, Zagazig, ataupun Alexandria. Tapi untuk tiga kota itu aku hanya bisa menjawab semampuku saja. Dan yang membuat aku tertawa riang adalah ketika umi mengatakan" ternyata anak umi juga bisa memilih dan memiliki sosok bidadari didalam hatinya. Karena yang umi tahu, anak umi yang satu ini sangat pemalu dan sangat menjaga jarak dengan kaum hawa" rasanya masih terdengar jelas perkataan umi yang satu ini, sampai saat ini aku selalu tertawa bila mengingatnya, mungkin umi lupa kalau aku sekarang bukan anak kecil lagi.
Terima kasih untuk hari ini umi. Besok, entah jawaban apa lagi yang harus aku berikan untuk umi, ketika umi bertanya tentang sosok putri salju. Karena sampai saat ini aku masih malu untuk menyapanya, malu bertanya tentang kabarnya, dan malu menanyakan padanya tentang akhir dari perjalan rindu ini. Yang aku rasa, apa yang aku genggam sekarang ini susah untuk aku lepaskan. Semoga umipun sependapat dengan ku bahwa apa yang menimpa anakmu saat ini hanya takdir yang mampu menjawabnya. Kadang aku takut dengan rasa cinta ini umi, ketika aku tak bisa melepaskan nama itu dari setiap doaku, aku merasa ini sudah sangat berlebihan, aku takut aku telah lupa bahwa cinta itu memiliki tempatnya sendiri. Dan jika diakhir nanti semuanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan selama ini, semoga umi bisa meyakinkanku bahwa Allah memiliki rencana lain yang lebih indah.
Zagazig, 24/12/2013
Nb: Selain memeluk dan membaca Al-qur'an, ternyata menulis adalah jalan untuk menuntaskan rindu, semuanya menjelma indah. Dan dunia kembali terasa luas.
0 komentar
Posting Komentar