"Bukankah akhir-akhir ini kita selalu bersama? Dalam dunia yang hanya di pahami olehku bahkan mungkin olehmu. Suatu saat nanti kenangan itu akan kau pertanyakan, dan aku akan sangat merasa bersalah karena tak mampu menjawab semua pertanyaan itu. Karena satu-satunya jawaban adalah... Aku, ingin memilikimu"
Kampung Permai, 14/03/2013
"Saat ini dan untuk selanjutnya, aku akan terus menyimpan rindu itu. Dalam diam ku dan dalam inginku"
Kampung Permai, 14/03/2013
"Malam ini, bintang-bintang dilangitmu masih bertanya tentang diam mu, kenapa kau tetap bungkam dengan perasaan yang benar-benar ada? Dan kau merasakan itu"
Kampung Permai, 10/03/2013
"Seperti malam kemarin, malam ini aku masih tersesat. Mencarimu dalam rinduku. Kamu, siapa yang memilikimu?"
Kampung Permai, 10/03/2013
"Cukup bagiku untuk mencintaimu dari jauh, mengagumi setiap gerakmu. Tanpa harus engkau tahu"
Kampung Permai, 06/03/2013
"Diam, bukan berarti aku tidak memikirkanmu. Lihatlah! Semua yang ku tulis adalah tentangmu"
Kampung Permai, 06/03/2013
"Saat ini aku tidak berhak untuk merindunya, tidak berhak untuk memikirkannya, aku hanya berharap dan bersandar pada sebuah do'a, semoga rindu ini jatuh pada orang yang tepat"
Kampung permai, 04/03/2013
"Berharap itu indah, walaupun kadang akhirnya tak sesuai dengan apa yang kita harap. Apa pun itu, semoga Allah selalu menjaganya" Kampung permai, 01/24/2013
"Karena sepi adalah aku. Demi rindu yang menjadi langitku, entah sampai kapan nama itu akan terus bersembunyi dibalik diamku"
Kampung permai, 01/02/2013
"Maaf puisi, sepertinya kali ini aku salah menyanjungmu, karena ia tetap tak ada.. Seperti hariku yang dulu. Sepi, tak berpelangi.. Aku kalah dengan segala rinduku.. Aku menyerah untuk menjadi sosok malaikat. Karena malaikat tak pernah jatuh cinta.."
Kampung permai, 013/02/013
"Masih tanpa kata, malu menyapa seperti rindu yang menengadah memohon untuk berhenti"
Kampung permai, 013/02/013
"Di saat sendiri rasa itu begitu lekat, meski dipungkiri, tetap saja rasa itu selalu minta untuk diterjemahkan"
Kampung permai, 013/02/013
"Tentang semua yang ditulisnya, setiap detik ku hanya menerka. Lalu kenapa harus ada cemburu?" Kampung Permai 14/02/013
≈☀╠[“Salam rindu untuk yang jauh di mata dekat di hati.. Semoga ia selalu dalam rahmat-Nya”]╣☀≈ Kampung permai, 14/02/013
"Kenapa harus ada sepi? Ketika bidadari bergaun putih itu berlalu. Padahal tentangnya masih sebuah tanda tanya" (Kampung Permai,17/02/013)
"Hening itu aku, sendiri dalam amuk rindu, masih ada pertanyaan kenapa? Dan untuk siapa? Untuk dia yang sedang di dera lebatnya salju? Rasanya tidak mungkin, karena ia begitu indah, begitu istimewa. Aku hanya seorang pria yang selalu diam. Selalu berpikir sederhana tentang semua yang dirasa, menyimpan segala rindu dan menguncinya rapat. Membiarkannya ranum sampai takdir membawanya pada jalannya sendiri"
Kampung Permai, 18/ 02/013
"Biar bintang malam ini yang menjaganya, melerai segala lelahnya, dan setiap detiknya doa itu selalu ada untuknya" (Kampung permai, 20/02/013)
"Bulan separuh itu masih mengejekku. Ia tahu dalam denyut nadiku masih menyimpan rindu, ketika aku bercerita tentang bidadari bergaun putih ia hanya tersenyum memandangku" (Kampung permai, 20/02/013)
0 komentar
Posting Komentar